Tumbuhan berbiji 1
Dari table di atas kita dapat melihat bahwa tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ).Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai bagian yang disebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta). Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan. Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual (generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).
Tumbuhan
berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
1. Tumbuhan Berbiji Terbuka (gymnospermae)
Pada tumbuhan biji terbuka, biji tidak tertutup
dengan daging buah atau daun buah (karpelum). Misalnya, pada cemara,
pinus, dan damar. Sementara itu, pada tumbuhan berbiji tertutup, biji di
tutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya, pada mangga, durian,
dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali ordo ataupun famili dari
tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan berbiji merupakan
tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki bagian yang
sangatlah banyak.
Gymnospermae
adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari
bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang
berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan
berbiji terbuka.tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan
berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Secara
harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan
yang menghasilkan biji. Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae atau
Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal
buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji nampak
(terekspos) langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun
strobilus atau runjung.
Gymnospermae
telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu),
sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili
oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara :
Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta.
Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga
sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus
dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku
biji).
Gymnospermae
berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal tersebut
dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya
Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji.
Progymnospermae mempunyai karakteristik yang merupakan bentuk antara
Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun kelompok ini menghasilkan
spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem sekunder
seperti pada Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium
berpembuluh yang bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan floem
sekunder. Kambium berpembuluh merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji.
Salah satu contoh Progymnospermae adalah tipe Aneurophyton yang
hidup pada jaman Devon, sudah menunjukkan system percabangan tiga
dimensi dengan stelenya yang bertipe protostele. Contoh lainnya adalah
tipe Archaeopteris yang juga hidup di jaman Devon. Kelompok ini
dianggap lebih maju karena sudah menunjukkan adanya system percabangan
lateral yang memipih pada satu bidang dan sudah mempunyai struktur yang
dianggap sebagai daun. Batangnya mempunyai stele yang bertipe eustele
yang menunjukkan adanya kekerabatan dengan tumbuhan berbiji yang
sekarang.
A. KLASIFIKASI
Gymnospermae
terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang masih
ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4
divisi yang masih bertahan.
Tiga divisi yang sudah punah adalah:
· Bennetophyta
· Cordaitophyta
· Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae.
Divisi
Cycadophyta, yang mempunyai daun menyerupai palem, agak menyerupai
tumbuhan Cycas yang sekarang. Kelompok ini (Bennetitales) juga mengikuti
garis evolusi yang sama seperti tumbuhan berbiji yang ada sampai
sekarang. Namun terdapat perbedaan, yaitu sifat biseksualisme pada
strobilusnya dan aspek lainnya. Kelompok yang menyerupai Cycas ini hidup
pada jaman Jura dan Creta. Tumbuhan Gymnospermae yang masih ada sampai sekarang. Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah:
1. Ginkgophyta (Hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba)
2. Cycadophyta (Cycadophyta di bagi menjadi dua famili, yaitu Cycadaceae dan Zamiaceae)
3. Coniferophyta atau dapat disubut Pinophyta (Merupakan tumbuhan runjung)
4. Gnetophyta
Dengan anggota hanya 3 genus: Gnetum(melinjo dan kerabatnya), Welwitschia, dan Ephendra.
B. HABITAT
Gymnospermae
hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan bumi ini. Mulai dari
daerah tropis hingga daerah kutub dan dari daerah yang cukup air hingga
daerah kering.
· Ginkgophyta
Banyak ditemukan di negara Cina, khususnya di daerah kecil di Zhejiang Cina dan di Mu Tian Shan. provinsi di Timur
· Cycadophyta
Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis.
· Coniferophyta atau dapat disubut Pinophyta
Tumbuhan
yang termasuk Coniferophyta hidup tersebar di berbagai daerah, bahkan
hampir di seluruh daerah di dunia. Pohon pinus dan cemara banyak tumbuh
di Eropa bagian pegunungan.
· Gnetophyta
Banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
C. CIRI-CIRI
Gymnospermae memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
2. Pada
umumnya perdu atau pohon, tidak ada yang berupa herba. Batang dan akar
berkambium sehingga dapat tumbuh membesar. Akar dan batang tersebut
selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Berkas pembuluh
pengangkutan kolateral terbuka. Xilem pada gymnospermae hanya terdiri
atas trakeid saja sedangkan floemnya tanpa sel-sel pengiring.
3. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
4. Bentuk perakaran tunggang.
5. Daun sempit, tebal dan kaku.
6. Tulang daun tidak beraneka ragam.
7. Tidak memiliki bunga sejati.
8. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur terdapat dalam strobilus betina.
9. Struktur
perkembangbiakan yang khas adalah biji yang dihasilkan bunga ataupun
runjung. Setiap biji mengandung bakal tumbuhan , yaitu embrio yang
terbentuk oleh suatu proses reproduksi seksual. Sesudah bertunas embrio
ini tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.
10. Sperma
atau sel kelamin jantan menuju kesel telur atau sel kelamin betina
melalui tabung serbuk sari hanya terdapat pada tumbuhan berbiji.
11. Tumbuhan
biji mempunyai jaringan pembuluh yang rumit. Jaringan ini merupakan
saluran menghantar untuk mengangkut air, mineral, makanan dan bahan –
bahan lain.
12. Tumbuhan
berbiji terbuka memiliki pigmen hijau (klorofil) yang penting untuk
fotosintesis yaitu suatu proses dasar pembuatan makanan pada tumbuhan.
13. Gymnospermae
memiliki batang yang tegak lurus dan bercabang-cabang. Daunnya jarang
yang berdaun lebar, jarang yang bersifat majemuk, dan system pertulangan
daunnya tidak banyak ragamnya. Hal ini sangat berbeda dengan
karakteristik daun yang terdapat pada angiospermae yang sistem
pertulangannya beraneka ragam.
D. REPRODUKSI
Organ
reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan
berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau
membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium
yang tampak menempel pada strobilus betina. Letak makrosporofil dan
mikrosporofil terpisah. Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang
masih bergerak aktif. Di dalam strobilus jantan terdapat banyak
anteridium yang mengandung sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut
bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap
arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga
terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel
telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.
Pada
Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya ada satu
embrio yang terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa
arkegonia. Air sudah tidak digunakan sebagai media fertilisasi karena
adanya pembentukan buluh serbuk pada serbuk sari yang berkecambah.
Pada
Coniferophyta dan Gnetophyta spermanya tidak mempunyai flagel, sehingga
buluh serbuk menghantarkannya langsung ke mulut arkegonia. Serta pada
Cycas dan Gingko fertilisasinya merupakan bentuk antara kondisi pada
paku-pakuan dan tumbuhan tanpa biji lainnya, yaitu spermanya mampu
berenang bebas dan bentuk pada tumbuhan berbiji yaitu spermanya tidak
mampu bergerak bebas.
Gametofi
jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu menyerap makanan dari ovulum
ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh serbuk tetapi tidak langsung
masuk ke arkegonium. Buluh serbuk tersebut tumbuh dan menetap di dalam
nuselus selama berbulan-bulan sebelum menuju gametofit betina. Setelah
sampai di mulut gametofit betina, buluh serbuk robek dan melepaskan sel
sperma yang berflagel banyak. Sperma tersebut kemudian menuju ke
arkegonium dan membuahi telur. Dengan adanya buluh sperma tersebut maka
tumbuhan berbiji tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air
pada fertilisasinya.
Proses Penyerbukan dan Pembuahan
Penyerbukan
yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara anemogami
(penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada
bakal biji. Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif
panjang. Pembuahan yang terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan
tunggal (setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur). Mikropil
terdedah ke udara bebas. Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan
tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel telur.
|
siklus hidup pinus (gymnospermae)
E. IDENTIFIKASI
1. Ordo Cycadales, Divisi Cycadophyta
Ordo
ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip dengan pohon
palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung daun mudanya
menggulung seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk dalam tumbuhan
berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada
pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol dengan kotak-kotak
berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk daun buah yang pipih yang
pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.
Ordo
ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai sekarang dan
meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak ditemukan
dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai kapur awal.
Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang, daun
majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik ditemukan
baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan Cycas
rumphii (pakis haji).
Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :
1. Berupa
pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar. Batang
tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak
pohon.
2. Berumah
dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus jantan dan
tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanaman yang
berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata – rata reproduksinya rendah. Dari 15 – 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
3. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda menggulung.
4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
5. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.
6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting untuk penyerbukan.
8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
9. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung batang atau tersusun rapat dan kompak.
strobilus betina
Gambar strobilus betina
Gambar strobilus jantan
Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji)
PAKIS HAJI
Klasifikasi Pakis Haji
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Cycadophyta (sikas)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii Miq
Pakis
haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman
hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Pakis
haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok
tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakis haji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku Cycadaceae.
Pakis
haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh
kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang
tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious)
sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan
oleh tumbuhan jantan darirunjung besar yang tumbuh dari ujung batang.
Alat betina mirip daundengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina
tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut “pakis”, dan daun
mudanya juga mlungkerpakissejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis Cyanobacteria,Anabaena cycadeae ,
yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak ( simbiosis
mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil
yang berisi jasad renik tersebut. Beberapa pakis haji yang besar dapat
dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung pati.
2. Ordo Ginkgoales, Divisio Ginkgophyta
Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat
mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas mudah gugur. dan berumah dua.
Berdasarkan bukti fosil ginkgo diperkirakan telah hidup sejak jaman jura
(181 juta tahun yang lalu). Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh
individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species
yaitu Ginkgo biloba. Spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini belum pernah berubah.
Klasifikasi Ginkgo biloba
Kingdom :Plantae
Divisio :Ginkgophyta
Class :Ginkgoopsida
Ordo :Ginkgoales
Family :Ginkgoaceae
Genus :Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Divisio :Ginkgophyta
Class :Ginkgoopsida
Ordo :Ginkgoales
Family :Ginkgoaceae
Genus :Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Ciri khas tanaman ini adalah
1. Mempunyai
daun yang berbentuk seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter
dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang
berbentuk mirip daun paku kelompok suplir.
2. Ketika
musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap
dan dijauhi oleh manusia. Habitus pohon tinggi lebih dari 1000 kaki,
daun berubah warna dan menggugurkan daunnya pada musim rontok.
3. Tumbuhan berumah dua (diesis)
4. Gamet jantan motil, penyerbukan di air.
5. Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas, daun terbagi dua simetris karena lekukan yang dalam, mengalami perkembangan.
6. Strobilus
jantan berbentuk kerucut; strobilus betina dngan 2 ovuli yang berbeda
kematangannya; ovulum mempunyai pembungkus berdaging yang dapat berubah
warna.
7. Lembaga mempunyai 2 cotyledon.
Manfaat dan kegunaan Ginkgo biloba :
1. Berfungsi
sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas, untuk meremajakan
sel-sel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam
otak serta meningkatkan serotonin.
2. Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah.
3. Dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate).
4. Peluang
agribisnis tanaman ini adalah di manfaatkan sebagai peneduh atau
sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga di percaya sebagai
tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000 tahun lalu di Cina.
Daun Ginkgo biloba
Daun
tumbuhan kelas ini banyak yang berbentuk jarum, oleh karena itu sering
disebut sebagai pohon jarum. Tajuk pohon kebanyakan berbentuk kerucut
(Conus = kerucut; Ferein = mendukung).
3. Ordo Coniferales, Divisio Coniferophyta
Coniferales
artinya tumbuhan pembawa kerucut, karena alat reproduksi jantan atau
betina berupa strobilus. Ada dua strobilus, yaitu strobilus biji atau
strobilus betina dan strobilus jantan strobilus serbuk sari.
Seperti
halnya tumbuhan gymnospermae yang lain. Meskipun Coniferales banyak
ditemukan pada zaman sekarang, sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang
pernah hidup dominant pada zaman karbon atas ( 345 juta tahun lalu).
Anggota Coniferales merupakan tumbuhan `evergreen` (selalu hijau ). Adapun ciri umum ordo Coniferales adalah
1. Tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu dan berumah dua.
2. Pohon
pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa
tanaman pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau
sepanjang masa.
Ordo Coniferales memiliki 4 famili, yaitu:
1. Familia Araucariaceae
Genus : Araucaria, Agathis
Ciri-ciri familia Araucariaceae:
1. Evergreen trees, mengandung resin.
2. Daun tersusun spiral atau 2 tingkat, kaku, serupa paku, linear atau ovatus, sering meruncing.
3. Strobilus uniseksualis, terminalis atau aksilar.
2. Strobilus
jantan dgn banyak mikrosporofil masing-masing dengan 4-19
mikrosporangia. Strobilus betina mirip gada atau bulat, dengan ovulum
soliter dengan bagian memipih serupa sayap.
3. Kecambah dengan 2-4 cotyledon.
Contoh : Araucaria sp. dan Agathis alba
Araucaria sp.:
Agathis alba:
1. Familia Podocarpaceae
Ciri-ciri familia Podocarpaceae :
1. Terdapat di belahan bumi selatan.
2. Perdu atau pohon; daun tersusun spiral atau berseling, bentuk menyerupai sisik, serupa jarum sampai lancealatus.
3. Strobilus uniseksualis, dioecious, aksilaris
2. Strobilus
jantan berbentuk conus dengan banyak mikrosporofil, dua mikrospangia
pada tiap mikrosporofil. Strobilus betina hanya memiliki satu sampai
beberapa ovuli yang soliter, sering dengan pembungkus sukulen epimatium
(homolog dengan sisik pembawa ovuli) atau tertanam dalam arilus bentuk
cawan (Phyllocladus).
3. Mikropil pada Podocarpus menghadap ke bawah.
4. Contoh : Podocarpus imbricatus, Podocarpus polystachyus
Podocarpus sp betina dan jantan
1. Familia Pinaceae
Genus : Pinus
Ciri-ciri familia Pinaceae :
1. Pohon berkayu, strobilus bentuk conus.
2. Daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik, daun dan sisik tersusun spiral, sisik dan braktea lepas.
3. Tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap.
4. Strobilus
jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil dari
pada strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris.
5. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin.
6. Serbuk sari dengan dua gelembung udara.
7. Cotyledon banyak.
Contoh : Pinus merkusii
Strobilus betina pada Pinus merkusii


Klasifikasi Pinus
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Marga : Pinus
Jenis : Pinus merkusii
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Marga : Pinus
Jenis : Pinus merkusii
1. Familia Cupressaceae
Genus : Cupressus
Ciri-ciri familia Cupressaceae :
1. Daun bentuk sisik dan tersusun berhadapan atau berseling, sisik dan braktea bersatu.
2. Tiap braktea dengan sejumlah biji kecil tanpa sayap.
3. Strobilus
jantan dan betina dalam satu pohon, strobilus jantan berbentuk kerucut,
strobilus betina berbentuk bulat, terletak aksilaris.
4. Penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan hewan.
5. Cotyledon banyak.
Contoh : Cupressus sp., Juniperus communis, Thuja gigantean
Cupressus sp.
Contoh tumbuhan Coniferales :
Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp., Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.
Manfaat:
Tumbuhan
dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus
digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar
digunakan untuk minyak terpentin dan obat – obatan. Selain itu, cemara
juga dapat digunakan sebagai tanaman hias.
4. Ordo Gnetales, Divisio Gnetophyta
Anggota
kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun
berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun
menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel
pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut.
Ordo ini dicirikan dengan
1. Batang pohon yang lurus kira-kira 20 meter dan bercabang.
2. Akarnya tunggang.
3. Tulang daun menyirip, tipis dan melebar.
4. Berumah dua karena strobilus jantan dan betina terletak pada pohon yang berbeda.
Namun ada pula yang berumah satu, strobilus jantan dan betina terdapat dalam 1 pohon. Strobilus
uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan ber-buku-buku.
Bunga jantan berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan
brakteola bersatu. Bunga betina berkelompok aksilaris, berkarang, tiap
bunga memiliki tiga (3) lapisan pelindung. Biji dilindungi perianth yang
berdaging. Memiliki ovulum yang lebih tertutup, tetapi mikropilnya
tetap terbuka.
1. Liana berkayu, beberapa tegak.
2. Percabangan bersendi dan menebal
3. Daun sederhana, berhadapan, menyirip
Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo),
yang daun dan bijinya dapat dimakan, sedangkan kayunya dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku kertas, serat tali, dan perabot rumah
tangga. Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk sayur –
sayuran dan emping.
Klasifikasi ilmiah Gnetum gnemon (Melinjo)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Nama Inggris : Spanish joint fir
Nama Indonesia : Melinjo
Tanaman
melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan
berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang
berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m.
Bijinya tidak terbungkus daging tetapi terbungkus kulit luar. Batangnya
kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Daunnya tunggal
berbentuk ovalbungadan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan
berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang
terbungkus oleh selapis aril yang berdaging.
Pohon
berumah dua dan ada pula yang berumah satu yang selalu hijau dan
berbatang lurus, tinggi dapat mencapai 5—10 m. Daun berhadapan,
berbentuk jorong, urat daun sekunder saling bersambungan. Perbungaan
majemuk soliter dan aksiler, melingkar di tiap nodus, panjang bunga 3—6
cm. Terdapat 5 – 8 bunga betina di tiap nodus, berbentuk bola. Buah
seperti buah kacang, berbentuk jorong, bagian ujungnya runcing pendek,
ketika masak warna buah berangsur-angsur akan berubah dari kuning, merah
hingga keunguan. Satu biji dalam satu buah, buah besar dan kulit
tengahnya keras berkayu.
Melinjo
ditemukan di seluruh kawasan Asia Tenggara (meskipun merupakan tumbuhan
asli dari Jawa dan Sumatra) dan tersebar hingga mencapai sebelah utara
Assam dan sebelah timur Fiji. Melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan
pada ketinggian hingga 1200 m. Melinjo dapat ditemukan di daerah yang
kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak
memerlukan tanahyang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat
beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan
melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah
pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki
kadar garam yang tinggi. Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat
dijumpai di hutan danperkebunansaja. Di beberapa daerah tumbuhan
melinjo ditumbuhkan di pekaranganrumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan
oleh penduduk secara langsung. Lahan yang akan ditanami melinjo harus
terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75
cm, dengan jarak tanam 6 – 8 m.
Tanaman
melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya
mampu menghasilkan melinjo sebanyak 80 – 100 kg. Bila tidak dipangkas
bisa mencapai ketinggian 25 m dari permukaan tanah. Tanaman melinjo
dapat diperbanyak dengan cara generatif (biji) atau vegetatif
(cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).
Manfaat Gnetum gnemon :
1. Daun-daun muda, bunga dan buah (muda dan tua) biasa diolah menjadi sayur.
2. Bagian
paling penting dari Melinjo adalah biji. Biji Melinjo dapat dimakan
kering, dimasak, atau diawetkan menjadi kerupuk (Emping). Emping
merupakan panganan hasil industri rumah tangga dan berperan penting bagi
perekonomian masyarakat di Jawa.
3. Selain
itu, pohon Melinjo yang memiliki perakaran kuat ini juga baik ditanam
untuk pemulihan kembali areal kritis. Di Jawa Tengah, Melinjo ditanam
untuk merehabilitasi lahan dan konservasi tanah di sepanjang Daerah
Aliran Sungai Gobeh. Spesies ini telah direkomendasikan sebagai tanaman
penghijauan.
4. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana.
Kandungan Nutrisi Gnetum gnemon:
Penelitian
yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan
senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari
konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein
utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi
radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
Di
Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk
tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginko biloba
Jepang. Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh
selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena
memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga punya khasiat antioksidan kuat
dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini
dan pikun.
Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University,
Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas
antioksidan tinggi. Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah
diekstraknya, mulai dari daun,kulit daun , akar, sampai biji, ditemukan
protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas
antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan
antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Selain
itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein
melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat
baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi
dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa
jenis bakteri gram positifdan negatif.
Banyak
mitos yang mengatakan bahwa melinjo dapat menyebabkan kenaikan asam
urat (Hiperurisemia) yang signifikan. Hal ini benar karena melinjo
mengandung purin. Peningkatan asam urat terjadi karena gangguan
metabolisme purin dan asupan purin tinggi dari makanan secara
berlebihan. Hiperurisemia terjadi karena gangguan pengeluaran asam urat
oleh ginjal. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh faktor genetik dan
dapat diturunkan. Konsumsi makanan dengan purin tinggi, konsumsi gula
dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat. Kegemukan,
pengguna obat diuretik, dietpenurunan berat nadan, juga sering
menyebabkan hiperurisemia. Namun, apabila tidak dikonsumsi secara
berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan menyebabkan asam
urat.
Konsumsi
berlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping
hasil olahan melinjo tersebut yang menyebabkan kadar asam uratnya
meningkat. Jadi, bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan asam urat,
karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak dan
tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan
asam urat.
Kandungan Senyawa:
Setiap
100 gram mengandung: Air 30 g, protein 11 g, lemak 1,7 g, karbohidrat
9,1 g, serat 6,8 g, phosphor 24 mg, calsium 151 mg, besi 2.5 mg dan vit A
10889 IU, Energi 310 kJ/100 g.
Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp.
Genus Ephedra atau yang di kenal dengan nama ”Mormon tea” atau ”Ma
Huang” mengandung zat ephedrin dan pseudo-ephedrin. Zat ini jika di
minum dalam dosis rendah digunakan sebagai obat demam. Zat ini dapat
pula mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang digunakan
sebagai narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephedra tumbuh di
seluruh gurun di dunia.
Berbeda
dengan Ephedra yang tumbuh di seluruh gurun dunia, Welwitschia hanya
tumbuh di gurun Afrika. Pertumbuhan tumbuhan dengan daun berupa helai –
helai yang besar dan panjang mirip gurita ini cukup lambat. Kebutuhan
airnya sebagian besar dipenuhi melalui kabut.
Contoh : Gnetum gnemon
Strobilus Gnetum gnemon
G. MANFAAT GYMNOSPERMAE
Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan manusia, di antaranya sebagai berikut :
1. Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.
2. Bahan industri, cat, dan obat – obatan, misalnya damar. Penghasil minyak cat (terpentin), misalnya pinus/tusam.
3. Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya kayu pinus dan kayu tumbuhan melinjo
4. Sayur – mayur, misalnya melinjo.
5. Sumber makanan, misalnya melinjo.
6. Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba
2.Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
Angiospermae berarti biji diselubungi oleh suatu badan yang berasal dari daun buah, yaitu bakal buah.
Semua angiospermae ditempatkan dalam sebuah divisi tunggal Antophyta
(tumbuhan bunga). Tumbuhan bunga merupakan tumbuhan yang paling dikenal,
lebih dari 95% tumbuhan biji yang ada di bumi adalah tumbuhan bunga.
Ukuran tubuhnya bervariasi mulai dari jenis tumbuhan Eucalyptus yang
tingginya dapat mencapai 100 m sampai pada rumput-rumput kecil. Banyak
manfaat tumbuhan ini, seperti biji-bijian sebagai makanan, sayuran,
bahan pakaian, makanan ternak, dan bahan obat-obatan.
A. Daur Hidup Angiospermae
Bunga
merupakan organ utama bagi tumbuhan ini, melalui warna, bau, dan
bentuknya, bunga dapat memikat serangga, burung, dan mamalia yang
berguna sebagai perantara dalam penyerbukan. Bentuk dan susunan bunga
bermacam-macam, tetapi memiliki bagian-bagian dasar yang sama, yaitu
perhiasan bunga (tajuk bunga) dibedakan antara mahkota dan kelopak, alat perkembangbiakan yang terdiri dari putik dan benang sari. Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah yang berisi bakal biji. Benang sari terdiri atas tangkai sari dan kepala sari yang terdiri atas dua kotak sari berisi serbuk sari.

Perbedaan
struktur bunga bergantung pada cara penyerbukan. Jika cara
penyerbukannya dibantu oleh serangga, mahkota dan kelopak besar dengan
warna yang cerah, kadang memiliki saluran madu. Jika penyerbukannya
dibantu angin, mahkota dan kelopak kecil, bahkan tidak ada, putiknya
bertangkai panjang menjulur keluar, atau berbentuk bulu. Berbeda dengan
gymnospermae yang memiliki bakal biji terbuka, bakal biji tumbuhan bunga
letaknya tersembunyi, serbuk sari baru dapat sampai ke bakal biji
setelah melalui kepala putik. Kepala putik menghasilkan zat yang dapat
melekatkan serbuk sari. Peristiwa melekatnya serbuk sari pada kepala
putik disebut penyerbukan.

Serbuk
sari yang melekat pada kepala putik tumbuh menjadi buluh serbuk yang
mengantar inti sperma untuk bertemu dengan inti sel telur dalam bakal
biji, kedua inti itu melebur dan menghasilkan zigot. Peristiwa meleburnya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina disebut pembuahan (fertilisasi).
Fertilisasi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal karena hanya
terjadi satu kali pembuahan, yaitu peleburan inti sperma dengan inti sel
telur yang menghasilkan zigot, sedangkan pada tumbuhan bunga terjadi
pembuahan ganda, pertama peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur
menghasilkan zigot; kedua peleburan inti sperma dengan inti kandung lembaga menghasilkan putih lembaga (endosperma) yang merupakan cadangan makanan bagi embrio. Zigot berkembang menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi kecambah, selanjutnya tumbuh menjadi tumbuhan baru.

Pada
beberapa jenis dikotil, endosperm diserap oleh kotiledon kemudian
menjadi keping biji. Berdasarkan jumlah daun lembaga (kotiledon) yang
dimilikinya, tumbuhan bunga dibagi menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan
biji berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan biji berkeping dua
(dikotil).

Sayur-sayuran
dan buah-buahan yang kita makan kebanyakan berasal dari tumbuhan
dikotil. Batangnya berkayu keras, dipakai sebagai bahan bangunan. Hampir
semua tumbuhan pelindung merupakan tumbuhan dikotil. Tumbuhan ini
meliputi terna (tumbuhan basah), semak, perdu, dan pohon. Dikotil adalah
tumbuhan yang paling tinggi keanekaragamannya.
Di
antara tumbuhan monokotil banyak yang memiliki nilai ekonomi tinggi,
seperti biji-bijian: padi, jagung, dan gandum merupakan sumber energi
bagi manusia. Rumput-rumputan sebagai makanan ternak, secara tidak
langsung merupakan sumber makanan bagi manusia. Gambar berikut
memperlihatkan beberapa contoh monokotil.



Alang-alang, padi, dan jagung
B. Klasifikasi
§ Kelas Liliopsida (Monokotiledon)
Monokotil
mecakup sekitar 40 famili dengan sekitar 50.000 spesies. Beberapa
anggota monokotil berupa pohon (misalnya kelapa), namun kebanyakan
adalah herba semusim atau tahunan. Cirri utama tumbuhan monokotil adalah
memiliki kotiledon tunggal atau daun lembaga tunggal. Batang bagian
atas tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan biasanya daunnya
berpelepah. Daunnya berupa daun tunggal, kecuali pada palma (kelapa,
palem). Tulang daun
umumnya sejajar. Jaringan pembuluh (xilem dan floem) pada batang dan
akar tersusun tersebar, dan tidak berkambium. Bunga monokotil memiliki
bagian-bagian dengan kelipatan 3, misalnya 3 sepal, 3 petal, 6 stamen, 3 karpel. Pada umumnya bunga tidak beraturan bentuknya dan warnanya tidak mencolok.
Beberapa famili penting antara lain :
1. Liliaceae
Contoh umum : lili (Lilium), Asparagus (Asparagus cooperi), tumbuhan merambat A. Officinalis, kembang sungsang (Gloriosa superba), agave (Agave sisalana), bawang besar (Allium cepa), bawang merah ( A. Ascolonicum), bawang putih (A. Sativum).
2. Palmae
Misalnya kelapa (Cocos), kurma (Phoenix).
3. Gramineae
Misalnya padi, gandum, rumput, dan bambu.
4. Orchideceae
Disebut juga keluarga anggrek. Beberapa contoh Orchidaceae ialah anggrek Cattleya, Dendrobium, Phalaenopsis, Arundina, Vanda, Epidendrum, Laelia, Oncidium, dan vanili (Vanilla planifolia).
a. CIRI – CIRI
Cirri utama tumbuhan monokotil adalah
· memiliki kotiledon tunggal atau daun lembaga tunggal.
· Batang bagian atas tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan biasanya daunnya berpelepah.
· Daunnya berupa daun tunggal, kecuali pada palma (kelapa, palem).
· Tulang daun umumnya sejajar.
· Jaringan pembuluh (xilem dan floem) pada batang dan akar tersusun tersebar.
· Tidak berkambium.
· Memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3, misalnya 3 sepal, 3 petal, 6 stamen, 3 karpel.
· Pada umumnya bunga tidak beraturan bentuknya dan warnanya tidak mencolok.
b. IDENTIFIKASI
ALANG - ALANG
Alang-alang atau ilalang ialah sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-nama daerah seperti alalang atau halalang dan sebagainya. Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrical. Bunganya berambut putih halus dan sisi daunnya tajam .
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : I. cylindrica
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : I. cylindrica
Rumput
menahun dengan tunas panjang dan bersisik. Ujung (pucuk) tunas yang
muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang pendek,
menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian ada yang berwarna
merah keunguan. Tingginya antara 0,2 – 1,5 m.
Helaian daun berbentuk seperti pita panjang yang berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, dengan panjang 12-80 cm,
Alang-alang
dapat berkembangbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar
cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya. Rumput ini dapat tumbuh di
tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai sedikit
teduh, dengan kondisi lembab atau kering.
Alang-alang menyebar alami mulai dari India hingga ke Asia timur, Asia Tenggara, Mikronesia dan Australia. Kini alang-alang juga ditemukan di Asia utara, Eropa, Afrika, Amerika dan di beberapa kepulauan. Namun karena sifatnya yang invasif tersebut, di banyak tempat alang-alang sering dianggap sebagai gulma yang sangat merepotkan.
Secara
umum, alang-alang digunakan untuk melindungi lahan-lahan terbuka yang
mudah tererosi. Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah
tanah, serta tutupan daunnya yang rapat, memberikan manfaat perlindungan
yang dibutuhkan itu.
Di Bali dan Indonesia timur umumnya, daun alang-alang yang dikeringkan dan dikebat dalam berkas-berkas digunakan sebagai bahan atap rumah dan bangunan lainnya. Daun alang-alang juga kerap digunakan sebagai mulsa untuk melindungi tanah di lahan pertanian. Serat halus dari malai bunganya kadang-kadang digunakan sebagai pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau bantal.
Rimpang dan akar alang-alang kerap digunakan sebagai bahan obat tradisional, untuk meluruhkan kencing (diuretika), mengobati demam dan lain-lain.
PADI
Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monotyledonae
Keluarga : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Spesies : Oryza spp.
Manfaat Tanaman
Beras
merupakan makanan sumber karbohidrat yang utama di kebanyakan Negara
Asia. Negara-negara lain seperti di benua Eropa, Australia dan Amerika
mengkonsumsi beras dalam jumlah yang jauh lebih kecil daripada negara
Asia. Selain itu jerami padi dapat digunakan sebagai penutup tanah pada
suatu usaha tani.

JAGUNG
Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan.
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species :Zea maysL.
Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:
1.Dent Corn
2.Flint Corn
3.Sweet Corn
4.Pop Corn
5.Flour Corn
6.Pod Corn
7.Waxy Corn
1.Dent Corn
2.Flint Corn
3.Sweet Corn
4.Pop Corn
5.Flour Corn
6.Pod Corn
7.Waxy Corn
Varietas
unggul mempunyai sifat: berproduksi tinggi, umur pendek, tahan serangan
penyakit utama dan sifat-sifat lain yang menguntungkan. Varietas unggul
ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: jagung hibrida dan varietas
jagung bersari bebas.
Nama beberapa varietas jagung yang dikenal antara lain: Abimanyu, Arjuna, Bromo,
Bastar
Kuning, Bima, Genjah Kertas, Harapan, Harapan Baru, Hibrida C 1
(Hibrida Cargil 1), Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania Putih, Malin, Metro,
Nakula, Pandu, Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, Bogor Composite-2.
Tanaman
Jagung memiliki banyak sekali kegunaan, hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan antara lain:
a) Batang dan daun muda: pakan ternak
b) Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
c) Batang dan daun kering: kayu bakar
d) Batang jagung: lanjaran (turus)
e) Batang jagung: pulp (bahan kertas)
f) Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goring
a) Batang dan daun muda: pakan ternak
b) Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos
c) Batang dan daun kering: kayu bakar
d) Batang jagung: lanjaran (turus)
e) Batang jagung: pulp (bahan kertas)
f) Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel goring
g)
Biji jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung,
tepung, bihun, bahan campuran kopi bubuk, biskuit, kue kering, pakan
ternak, bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat,
industri textil.

§ Dicotyledoneae ( Dikotil )
Dicotyledonae
memiliki ciri-ciri berkeping biji dua , berakar tunggang , batang
berkambium sehingga membesar bercabang , daun bertulang menyirip/menjari
dan bunga baik mahkota dan kelopaknya berkelipatan 4 atau 5 , tipe
berkas pengangkut melingkar teratur dengan type kolateral terbuka (
Xilem dan Floem dipisahkan kambium) . Berikut ini beberapa family dengan
beberapa contoh tumbuhannya:
1. Caryophyllacea
Anggota
Caryophyllacea ( baca kariofilase-e) habitusnya herba dan merupakan
tanaman semusim atau tahunan. Sering digunakan sebagai tanaman hias.
Mislnya : Diantus chinensis, D.carophyllus, arenaria, agrostemma
2. Magnoliacea
Anggota
family ini berupa pohon atau perdu dan bunganya cukup menarik. Misalnya
cempaka putih (mannolia grandiflora), cempaka ambon (magnolia figo), liridendron
3. Ranunculaceae
Anggota ranunculaceae misalnya clematis faniculata yang banyak dipakai sebagai tanaman hias. Jinten hitam (nigella sativa) untuk bumbu dapur. Dephidium dipakai sebagai bunga potong. Jukut (drymaria corduta dan d.hirsuta) hidup dip agar, sepanjang sungai, tempat lembab, banyak dipakai sebagai obat cuci perut dan obat bisul
4. Papaveraceae
Misalnya deruju atau ce;angkiran (argemo Mexicana) dan (papaver somniverum)
5. Cruciferae
Cruciferae (baca: krusifere) misalnya kubis (brassica oleracea), sawi (B.rugosa), lobak (raphanus sativus) sawi tanah (nasturtium heterophyllum)
6. Rosaceae
Anggota family rosaceae (baca: rosase-e) banyak kita kenla, misalnya mawar (rosa hybrid) apel (malus sylvestris) apricot (prunus armeniaca, P.domestica) pir (pyrus commnunis) arbei (fragaria chiloensis)
7. leguminose
Family
legumnise (baca: leguminose)disebut polong polongan misalnya flamboyant
akasia , tuba kembang merak, daun kupu kupu, kaliandra, kembang telang,
jengkol, lamtoro, petai, juga kacang tanah, ercis dan buncis
8. Malvaacea
Misalnya kembang sepatu (hibiscus rosa-sintesis , H hybridus, H.venustus), kapas (gossypium obtusifoliom)
9. Cataceae
Yang masuk dalam family ini adalah semua kelompok kaktus, yang mencapai hampir 1500 jenis. Misalnya cereus jamacaru, opunthia monacantha, epiphullum, perescia, ferocactus
10. Umbelliferae
Misalnya ketumbar (coriandrum sativum) jintan (carum arvi), seledri (apium graveolus), adas (foeniculum vulgaree), jinten putih (cuminum cyminim) tikus kucing (orthosiphon grandiflorus)
11. Labiates
Anggota
family ini banyak menghasilkan minyak aromatic, misalnya daun poko
(menthe arvansis) yang mengandung menthol, nilam atau dilem. (pogostemon
cablim), lavender (lavandula officinalis), coleus ambonicus, kumis
kucing (orthosiphon grandiflorus)
12. Solanaceae
Contoh
yang paling umum adalah kentang (solannum tuberosum), tomat
(lycopersium esculentum) terung (Solanum melongena), cabai (capasicum),
tembakau (nicotina tabacum), petunia hybrid, kecubung (datura fastuosa),
atropa belladonna (bahan obat atropine)
13. Composite
Family
ini memiliki anggota yang paling banyak misalnya bandotan (ageratum),
selada (lactuca sativa), sanchous arvensis, chrysanthemum, dahlia,
solidago, bunga matahari (helianthus annus), arthemisia garbera, zinnia,
aster
a. CIRI – CIRI
Dicotyledonae memiliki ciri-ciri :
· Berkeping biji dua ,
· Berakar tunggang ,
· Batang berkambium sehingga membesar bercabang ,
· Daun bertulang menyirip/menjari
· Bunga baik mahkota dan kelopaknya berkelipatan 4 atau 5 ,
· Tipe berkas pengangkut melingkar teratur dengan type kolateral terbuka ( Xilem dan Floem dipisahkan kambium) .
b. IDENTIFIKASI
Belimbing Manis
Nama umum
Indonesia:
|
Belimbing manis, blimbing (Jawa), balingbing (Sunda)
|
Inggris:
|
Star Fruit
|
Thailand:
|
Mafuang
|
Pilipina:
|
Balimbing
|
Cina:
|
Yang tao
|
Jepang:
|
Gorenshi
|
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Geraniales
Famili: Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus: Averrhoa
Spesies: Averrhoa carambola L
Belimbing Manis (Averrhoa carambola) tumbuh dalam bentuk pohon, berumur panjang (perenial) dengan tinggi 6 - 9 m. Batang berkayu (lignosus), berbentuk silindris, tumbuh tegak, berwarna coklat tua, kulit kayu tipis, permukaan kasar. Percabangan banyak, arah cabang miring ke atas dan mendatar sehingga membentuk pohon yang rindang. Daun majemuk, bertangkai panjang, warna hijau tua, bentuk bulat telur, panjang 4 - 6 cm, lebar 3 - 4 cm, helaian daun tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan atas dan bawah halus. Bunga majemuk, kelopak berbentuk bintang (stellatus), mahkota berwarna merah jingga, panjang mahkota ± 8 mm, daun mahkota berlekatan (gamopetalus). Buah berlekuk 5 menyerupai bintang, panjang 10 - 12 cm, buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi kuning, bentuk biji pipih - berwarna coklat tua, berbuah setelah berumur 2 - 5 tahun. Akar tunggang. Perbanyakan secara generatif (biji)
Jambu Air
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara.
Kerajaan:
| |
Divisi:
| |
Kelas:
| |
Ordo:
| |
Famili:
| |
Genus:
| |
Spesies:
|
S. aqueum
|
Nama binomial Syzygium aqueum

Jambu air umumnya berupa perdu, dengan tinggi 3-10 m. Dengan batang yang bercabang mulai dari pangkal pohon.
Daun tunggal terletak berhadapan, bertangkai 0,5-1,5 cm. Karangan bunga dalam malai di ujung ranting (terminal) atau muncul di ketiak daun yang telah gugur (aksial), berisi 3-7 kuntum. Bunga kuning keputihan, dengan tabung kelopak lk. 1 cm panjangnya; daun mahkota bundar sampai menyegitiga, 5-7 mm; benang sari antara 0,75-2 cm dan tangkai putik yang mencapai 17 mm.
Buah bertipe buah buni, berbentuk gasing
dengan pangkal kecil dan ujung yang sangat melebar (sering dengan
lekukan sisi yang memisahkan antara bagian pangkal dengan ujung) bermahkota kelopak yang berdaging dan melengkung; sisi luar berwarna putih sampai merah. Daging buah putih, berair, berasa asam atau asam manis, kadang-kadang agak sepat. Biji berukuran kecil, 1-2(-6) butir.
Mangga
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Kerajaan:
| |
Filum:
| |
Kelas:
| |
Ordo:
| |
Famili:
| |
Genus:
| |
Spesies:
|
M. indica
|


Mangga
berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa
mencapai 6 m. Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu.
Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya
membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada
batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin
berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai
bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu,
tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm
panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai
banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak
cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua
ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai
cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga
dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada
setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula yang hermafrodit
(berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan
lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit
inilah yang menentukan terbentuknya buah. Persentase bunga hermafrodit
bermacam-macam, tergantung dari varietasnya, yaitu antara 1,25%-77,9%;
sementara yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%.
Bunga
mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai
panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian
juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada
yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah
terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua.
Bagian tepi daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna
mahkota bunga tadi menjadi kemerahan.
Benang sari
berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan
yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang
dengan putik,
yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik
berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu
kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal
buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta
terletak pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah
dan ujungnya terdapat kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu
bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.
PERANAN TUMBUHAN BERBIJI
Beberapa manfaat yang diperoleh dari tumbuhan berbiji adalah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan pangan. Misalnya, Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Solanum tuberosum (kentang), Phaseolus vulgaris ( buncis ), Carica papaya (papaya), dan Lycopersicum esculentum (tomat).
b. Sebagai bahan papan, misalnya Bambusa spinosa (bamboo), Tectona grandis (jati), dan Shorea sp. (meranti).
c. Sebagai bahan bumbu dan obat-obatan, misalnya Piper nigrum (lada hitam), Curcuma domestica (kunyit), Zingiber officinale (jahe), dan Chincona succirubra (kina).
d. Sebagai tanaman hias, misalnya Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu), Rosa hibrida ( mawar), dan Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan).
e. Sebagai bahan industry (industry kertas, mebel, dan karet), misalnya Shorea curtisii (meranti), Pinus merkusii (pinus), dan Colamus (rotan).
0 Response to "Tumbuhan berbiji 1"
Posting Komentar